Kembali ke Masa Lalu

Ada perasaan sesak di dada ketika lagi-lagi rasa penasaran ini tanpa sadar membuka kembali kenangan lalu

Suatu hal yang seharusnya tak usahlah kembali diungkit

Tapi, mungkin...

Hal ini tidak akan dapat dilupakan walau telah tenggelam dalam dunia baru

Hal ini tidak dapat dihilangkan begitu saja, bahkan dengan penyangkalan bertubi-tubi

Ketika melihat percakapan usang, nafas ini tercekat, jantung ini berdebar hebat, tak tahu mesti berbuat

Rasa rindu itu hadir dan tak dapat dipungkiri

Penyesalan itu jelas dan tak dapat terbantahkan

Ingin rasanya memutar waktu, mengulang segala sesuatu

Saat canda dan tawa nampak kentara

Saat pilu dan sendu saling beradu

Saat wajah tak menjadi syarat akan persahabatan murni

Saat sepi terobati oleh mereka yang bahkan tak pernah bersentuhan

Jika dapat kembali ke masa itu, ingin rasanya memeluk mereka satu-satu

Dan berkata bahwa kerinduan yang mendalam akan hadir di tahun-tahun mendatang

Di tahun-tahun ketika semuanya memiliki kepentingan maha tinggi

Ketika semuanya mulai beranjak pergi

Ketika semua keceriaan hanya tinggal kenangan

Mungkin gue terlalu melankolis. Maaf... Tapi, jujur, gue kangen mereka.
Pas gue ngeliat timeline-nya Gin, gue langsung kebayang betapa senengnya gue mention-nan sama dia.
Pun, waktu gue liat timeline agensi RP pertama dan kedua gue... Gimana gue mulai semuanya dari awal, baik itu belajar buat enggak out of character sampai belajar membangun relasi dengan sesama pemain. Dan itu sakit pas dikenang. Sakit karena gue tau kesenangan dan kebahagiaan itu gak akan terulang lagi. Sakit karena gue sadar gue udah gak bisa lagi main RP. Sakit karena sekarang gue gak tau mereka ada di mana, lagi ngapain, dan sebagainya.
Emang sih, ngeberaniin diri buat liat akun-akun RP lama itu nyakitin, tapi juga mengharukan dalam waktu yang bersamaan. Gue gak bisa lepas dari dunia RP gitu aja. GUE BAHKAN MASIH BISA NGERASAIN SUASANA PAS NGE-ROLEPLAY DI RUMAH GUE; DI DEPAN TV, DI TEMPAT TIDUR, DI MEJA MAKAN... SENSASI ITU MASIH BISA GUE RASAIN.
Jujur, gue sedih... Ninggalin mereka hanya karena karakter gue xxxxx xxxx xxxxx xxxx xxx xxxxx. Itu kesalahan terbesar gue... Dan itu fatal akibatnya. Sekarang gue cuma bisa nyesel. Ya udah.

0 comments:

Post a Comment